Kamis, 29 September 2016

SHARING KNOWLEDGE

MENGELOLA SUMBER DAYA TERBITAN

          Setiap organisasi termasuk organisasi yang menyelenggarakan penerbitan ada tiga komponen pokok, yaitu a) struktur, b) budaya organisasi, dan c) sumber daya. ketiga ini saling terkait dan berinteraksi sehingga membuat satu organisasi bisa berjalan dengan baik, dan yang terpenting menjadi organisasi yang produktif. organisasi yang melakukan kegiatan penerbitan seperti perpustakaan tentu memiliki struktur yang bahkan kemudian menciptakan lagi struktur untuk bidang penerbitan entah berbagai panitia, tim tetap atau seksi penerbitan. Tentu juga didalamnya ada budaya organisasi, seperti budaya memberikan pelayanan dalam bidang informasi, budaya mutu atau budaya saling membelajarkan. Tentu saja akhirnya akan dimiliki pula sumber daya baik sumberdaya.
            
          Tugas pemasyarakatan perpustakaan yang dilakukannya tentu tak akan lepas dari kegiatan penerbitan yang dilakukan perpustakaan. Perpustakaan nasional RI (1992:15) dalam konteks daerah menyebutkan beberapa jenis yang dilakukan perpustakaan daerah, yaitu a) bulletin triwulan, b) brosur/pamphlet, c) bibliografi terbitan tengah tahunan, d) accession list tengah malam, e) katalogus induk tengah malam, dan f) direktori perpustakaan tahunan.

          Diawali dengan membahas soal perangkat atau sumber daya manajemen, lalu membahas perkembangan medium penerbitan. selanjutnya, kita akan membahas struktur organisasi penerbitan dan akhirnya soal efektivitas dan efisiensi untuk mencapai mutu dan produktifitas.

Selasa, 27 September 2016

Proses Penerbitan konvesioanal

      Penerbitan konvensional maupun digital sama-sama memerlukan pengelolaan kegiatan yang akan melahirkan produk, namun berbeda dengan jenis kegiatan yang melahirkan produk, namun berbeda jenis yang dilakukannya. Kegiatan ini juga akan menjaga relasi dengan kustomer perpustakaan. Relasi dengan kustomer atau pengguna yang akan melahirkan apa saja yang diistilahkan sebagai munculnya dampak dari proses sebagai nilai-guna (value in-use process) yang akan dirasakan oleh pengguna. Setiap program terdiri atas beberapa kegiatan yang saling berkaitan. Gambar dibawah ini merupakan contoh peningkatan variasi penerbitan dan proyeknya mulai dari revisi dan penerbitan buku panduan sampai penerbitan skripsi dan tesis.

Setiap terbitan yang dihasilkan perpustakaan dilakukan dengan memperhatikan turut mewujudkan visi dan misi perpustakaan. Oleh sebab itu, bila perpustakaan ingin menjalankan peran dan fungsinya maka terbitan yang dihasilkan akan mencerminkan peran dan fungsinya sebagai sebuah organisasi yang memberikan pelayanan kepada publik-publiknya. Pemimpin penerbitan yang mengelola kegiatan penerbitan memiiki peran yang penting dalam memberikan apa yang akan dan harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi melalui terbitan yang dihasilkan. Ada dua hal pokok dalam manajemen penerbitan yakni visi pemimpin dan fokus terhadap pengguna perpustakaan.
Ada juga proses yang ada dalam konteks pembelajaran yakni proses penerbitan yang menggunakan kerangka kapabilitas operasional. Berikut adalah contoh gambarnya;


Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan penerbitan yang dilaksanakan akan terwujud manakala ada kepemimpinan yang memfasilitasi dan mendorong manusia yag dipimpinnya secara bersama-sama bekerja sesuai dengan perannyauntuk mencapai tujuan. Keberhasilan manajer tergantung pada kinerja kerja anak buahnya. Langkah kerja biasanya diawali dengan menyusun dalam sebuah tabel, seperti yang biasa kita lakukan dalam menjelaskan urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan serta penyelesaiannya.

Senin, 26 September 2016

HISTORY OF LIBRARY


Hai bro/sist. kali ini perpustakaan lagi yang kita bahas. Perpustakaan sejarahnya bagaimana ya.. kalau mau tau baca yah hehe.. semoga semakin bertambah gudang ilmu kita semunya.

Pada masa kejayaan Islam, perpustakaan benar-benar tampil sebagai pusat kajian ilmu dengan segala disiplin ilmu di dalamnya. Pada masa kekhalifahan Abbasyiyah perpustakaan tersebar di beberapa kawasan timur tengah seperti Sharaz, Mosul, Basrah, Kairo, Kordova, Fez, Tunis, dan Maroko. Demikian pula pada era setelahnya, yakni pada masa kemaharajaan Seljuk, perdana menteri Nidzamul Muluk mendirikan perpustakaan untuk madrasah Nidzamiyah yang memuat tidak kurang dari 6000 judul buku dalam semua disiplin ilmu, baik agama maupun umum (profan).

Ahmad Syalabi mengatakan, bahwa tersebarnya Islam dengan cepat keseluruh penjuru dunia, tidak lepas dari peran ilmu pengetahuan yang pada saat itu berpusat di perpustakaan. Para Khalifah dan Sultan akan membangun perpustakaan sebagai preoritas ketimbang bangunan lainnya. Dengan demikian muncullah perpustakaan-perpustakaan yang diakui dunia sebagai perpustakaan terbesar yang pernah ada saat itu, seperti perpustakaan Bait al-Hikmah, Bait al-Ilm, Dar al-Hikmah, Dar al-Ilm dan sebagainya.

Keberadaan perpustakaan terus dibutuhkan hingga dewasa ini. Beberapa pusat pendidikan di negara-negara maju seperti Amerika dan Australia, demikian pula dunia Arab, terus mengembangkan perpustakaannya seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Demikian pula halnya dengan Indonesia yang mencoba mengejar ketinggalannya dari negara-negara lain.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kesadaran terhadap inportensi perpustakaan dalam sistem pendidikan juga telah dimiliki para pengelola pendidikan. Namun demikian pengadaan, pengelolaan, dan perawatan serta kesinambungan bahan pustaka sering menjadi masalah yang serius dalam kebanyakan lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan dasar dan menengah, dan terutama lagi lembaga pendidikan yang berlokasi di daerah pedalaman dan jauh dari jaringan informasi dan komunikasi.

Minggu, 25 September 2016

BERBAGI ILMU


Cara (paling) sederhana untuk meningkatkan kemajuan bangsa ini dapat dimulai dari satu hal: membaca. Bagaimana cara menumbuhkan minat baca agar kita selalu senang dan ketagihan membaca?

1. Mengalokasikan Waktu Khusus untuk Membaca
Awalnya dulu saya tidak suka membaca, sampai akhirnya saya menerapkan 10-15 menit membaca buku apapun setiap hari yang akhirnya sampai sekarang ini menjadi kebiasaan baik saya. Hal ini mungkin juga bisa Anda coba, yaitu memulai untuk membaca setiap hari, 10-15 menit saja secara konsisten kemudian setiap bulannya Anda tambah sedikit demi sedikit dan sekarang saya bisa membaca buku hingga satu atau dua jam setiap harinya.

2. Membeli Buku Setiap Minggu
Korbankan uang saku Anda untuk membeli buku-buku berkualitas ataurecommended setiap pekannya, terlepas Anda akan membacanya atau tidak. Dengan membeli buku terus menerus, mau tidak mau Anda pun akan ‘dipaksa’ untuk membaca (karena kalau ga dibaca sayang).

3. Manfaatkan Waktu Menunggu
Waktu menunggu bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca. Waktu menunggu dapat ditemui saat kita menunggu bis, sedang ada di angkot, menunggu seseorang untuk bertemu, atau apapun.

4. Memiliki List Buku Populer atau Rekomendasi
Salah satu alasan kenapa kita malas membaca adalah karena saat kita membaca buku atau apapun itu, kita mendapatkan hal yang kita tidak sukai untuk membacanya. Maka pada waktu itu hal yang saya lakukan adalah meminta beberapa list buku yang direkomendasikan oleh guru atau dosen saya yang kemungkinan menariknya lebih besar dan ternyata benar, memang lebih bagus dan saya pun senang membacanya.

Cara merawat buku agar awet muda

Ingin supaya buku Anda terawat dengan baik? Lakukanlah beberapa tips berikut:
1. Pastikan tempat buku tidak lembab dan memiliki sirkulasi udara yang memadai. Untuk mendapatkan udara yang cukup, tempat buku harus memiliki jendela atau lubang keluar-masuk udara secara cukup.

2. Usahakan letak buku tidak berdekatan dengan lantai. Artinya tempat bukujangan di bagian paling bawah lemari. Pilihlah tempat yang memungkinkan buku enak dilihat dan mudah dijangkau. Pilihan bisa di bagian tengah atau atas.

3. Posisi buku sebaiknya berdiri dan berjajar ke samping. Posisi ini memungkinkan udara masuk ke sela-sela buku lewat celah lembaran. Jika posisi buku bertumpuk dikhawatirkan udara tidak bisa masuk dan mempercepat kelembaban.

4. Taburlah kamper di sela-sela buku atau di pojok-pojok lemari. Fungsi kamper untuk mengusir ngengat dan mengurangi bau tak sedap.

5. Sekarang sudah ada produk yang dapat penyerap kelembaban udara, seperti Serap Air, . Produk seperti ini efektif untuk menyerap kelembaban udara dalam ruangan.

Senin, 05 September 2016

Nama: Reza Pahlevi
NIM: 140213504725
D3 Perpustakaan
Matkul: Terbitan Pemerintah dan Badan Internasional
Tugas Resume Artikel

Publikasi Karya Manusia

Awalnya Komunikasi adalah suatu proses penyampian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yg dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerak badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya .

Manusia sebagai makhluk yang berkomunikasi selalu berkeinginan mengkomunikasi sesuatu pada orang lain. komunikasi manusia seperti yang dikemukakan rogers (1986:16) bahwa manusia menyampaikan gagasannya pada orang lain lewat komunikasi visual sudah diawali 22.000 tahun sebelum masehi ketika manusia prasejarah membuat lukisan didinding gua dipergunakan untuk menyampaikan pikiran informasi. Rogers sendiri membagi komunikasi manusia menjadi 4, yaitu a) komunikasi tertulis, b) komunikasi tercetak,  c) komunikasi telekomunikasi, dan d) komunikasi interaktif
era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa sumeria menemukan huruf dan mulai menuliskan hukum yang berlaku pada bangsa tersebut dilempengan tanah liat.  

A. Nilai Tambahan Isi penerbitan
Dunia terbitan pada dasarnya merupakan dunia yang menggeluti publikasi fakta, data, informasi, pengetahuan dan keahrifan  tersebut. salah satu yang terkenal adalah word facebook buku ini membuat fakta-fakta setiap negara seperti  jumlah penduduk, mata uang, pendapatan per kapita, jumlah stasiun radio, dan seterusnya.
Nilai pada dasarnya bisa dilihat dari lima nilai dasar sebagai dimensi yang ditambahkan, dan kelima tersebut mencakup a) nilai logis, b) nilai etis, c) nilai estetis, d) nilai teleologis/guna.manfaat, dan  e) nilai teologis

B. Makna Publikasi Bagi Perkembangan Peradaban
Penerbitan yang mengubah wajah peradaban itu tak lepas dari revolusi besar dalam dunia informasi yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg tahun 1455 yang dipergunakan pertama kalinya untuk mencetak 200 eksemplar kitab injil. Temuan Gutenberg  itulah yang kemudian tercatat daam sejarah sebagai revolusi kumunikasi dalam peradaban manusia. Selain menemukan mesin cetaknya karya-karya tebitan yang dicetaknya secara missal itulah yang kemudian mempengaruhi  peradaban manusia. Di negara-negara barat sejak menemukannya mesin cetak sampai Columbus mendarat di benua amerika tercatat lebih dari 20 juta eksemplar buku dicetak.

C. Perkembangan Teknologi dan Medium Publikasi
Teknologi yang mendorong medium publikasi makin variatif itu dengan sendirinya makin memperluas jangkauan public yang dilayani, misalnya saja para tuna netra atau meraka yang mengaami gangguan mata masih bisa membaca buku karena adanya audiobook. Inovasi penerbitan yang berkaitan dengan medium penerbitan juga berlangsung sejalan dengan perkembangan komunikasi manusia dari komunikasi tertulis ke komunikasi digital.

Jumat, 29 Januari 2016

Tugas Matakuliah Pemrograman Pangkalan Data


Prodi D3 Perpustakaan UM
Dosen Moh.Safii, S.Kom., M.Hum
Reza Pahlevi (140213504725)




 RDBMS adalah kependekan dari Relational Database Management System. RDBMS adalah program yang melayani sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain. Suatu database terdiri dari banyak tabel.

Sejarah RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul "A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks". Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas.
Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:
 menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom) menyediakan operator relasioanl untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12