MENGELOLA
SUMBER DAYA TERBITAN
Setiap organisasi termasuk organisasi yang
menyelenggarakan penerbitan ada tiga komponen pokok, yaitu a) struktur, b)
budaya organisasi, dan c) sumber daya. ketiga ini saling terkait dan
berinteraksi sehingga membuat satu organisasi bisa berjalan dengan baik, dan
yang terpenting menjadi organisasi yang produktif. organisasi yang melakukan
kegiatan penerbitan seperti perpustakaan tentu memiliki struktur yang bahkan
kemudian menciptakan lagi struktur untuk bidang penerbitan entah berbagai
panitia, tim tetap atau seksi penerbitan. Tentu juga didalamnya ada budaya organisasi,
seperti budaya memberikan pelayanan dalam bidang informasi, budaya mutu atau
budaya saling membelajarkan. Tentu saja akhirnya akan dimiliki pula sumber daya
baik sumberdaya.
Tugas
pemasyarakatan perpustakaan yang dilakukannya tentu tak akan lepas dari
kegiatan penerbitan yang dilakukan perpustakaan. Perpustakaan nasional RI
(1992:15) dalam konteks daerah menyebutkan beberapa jenis yang dilakukan perpustakaan
daerah, yaitu a) bulletin triwulan, b) brosur/pamphlet, c) bibliografi terbitan
tengah tahunan, d) accession list tengah malam, e) katalogus induk tengah
malam, dan f) direktori perpustakaan tahunan.
Diawali dengan membahas soal perangkat atau sumber
daya manajemen, lalu membahas perkembangan medium penerbitan. selanjutnya, kita
akan membahas struktur organisasi penerbitan dan akhirnya soal efektivitas dan
efisiensi untuk mencapai mutu dan produktifitas.
A. Perangkat
Manajemen Dalam Penerbitan
Dalam membahas perangkat/sumber daya manajemen untuk
proses penerbitan, kita peawali dengan memperhatikan visualisasi proses
penerbitan. Visualilasi ini menunjukan tahap-tahap yang dilalui sebelum satu
naskah diterbitkan dan disebarluaskan kepada pembaca. Tentu saja penerbitan ini
prosesnya akan bergantung pada tipe penerbitan yang kita lakukan. kita
perhatikan visualisasi berikut.
Visualisasi tersebut menunjukan, apapun olahan entah
itu materi untuk penulisan pamflet, pedoman penggunaan perpustakaan, publikasi
untuk kegiatan, atau bibliografi yang disusun pustakawan kemudian dibuat mejadi
naskah. Naskah tesebut tentu saja diserahkan pada redaksi penerbitan.
Keenam M tersebut dikelola oleh erganisasi
penerbitan sehingga bisa menghasilkan produk penerbitan yang merupakan
perwujudan dari salah satu tujuan yang hendak dicapai perpustakaan. Penerbitan
itu dilakukan untuk menjalankan salah satu kegiatan yang dilakukan perpustakaan
yakni pelayanan pemberian informasi (1992:67). Pelayanan pemberian informasi
ini tentu saja dilakukan perpustakaan mengingat semakin rumit dan kompleksnya
permintaan pengguna perpustakaan dengan informasi yang semakin spesifik dan
mendalam, namun kian bergam. Dalam menjalakan tugasnya masing- masing itulah
akhirnya sumber daya manjemen yang lain yaitu Machine, methods, money, materials, dan market berproses.
B. Perkembangan
Medium Penerbitan
Mesin cetak memang menandai revolusi komunikasi
manusia. Namun, sejarah mesin cetak kemudian dilanjutkan dengan saran publikasi
lain yang tak kalah dahsyatnya yaitu publikasi secara digital. cukup banyak
contoh yang bisa menunjukan bagaimana publikasi digital ini sangat membantu
sirkulasi pemikiran gagasan ditengah khalayak.Tentu pula perkembangan teknologi
komunikasi ini mempengaruhi pula kegiatan penerbitan. Kita juga bisa melihat
bagaimana banyak terbitan kini menggunakan internet sebagai sarana
publikasinya. Para pengelola penerbitan perpustakaan perlu memiliki pengetahuan
dan keterampilan tentang publikasi digital ini. Karena publikasi digital
memiliki sejumlah keuntungan, yaitu:
- Materi sajian bisa dimutakhirkan sepanjang waktu. Berbeda dengan penerbitan konvensioanal yang pemutakhiran hanya bisa dilakukan manakala edisi baru diterbitkan
- Biaya distribusi relative murah, Karena biaya distribusi itu ditanggung pengakses yang harus membayar biaya sambungan telepon.
- Memangkas proses produksi karena tidak memerlukan pencetakan.
C. Struktur
Organisasi Penerbitan
Cara termudah melakukan pengorganisasian tentu
adalah dengan membuat struktur organisasi untuk pelaksanaan kegiatan atau
pekerjaan. Langkah-langkah dalam pengorganisasian divisualisasikan melalui
gambar tersebut.
Melalui langkah pengorganisasian dengan melakukan
kajian atas perencanaan yang kita susun. Dokumen perencanaan yang dibuat oleh
satu organisasi akan sangat membantu dalam melakukan kajian atas perencanaan
itu. Pilihan pendekatan pengorganisasian akan sangat bergantung pada kebutuhan.
kita bisa membuatnya dengan pendekatan fungsi, bisa juga berdasarkan proses
seperti bidang pracetak, cetak dan distribusi. Misalnya untuk menangani
penerbitan kalawarta, kita menggunakan struktur organisasi sebagai berikut.
Penerbitan Kalawarta seperti divisualisasikan gambar
itu memperlihatkan ada dua divisi utama yaitu divisi redaksi dan divisi usaha.
Divisi redaksi menangani aspek isi penerbitan, baik yang bersifat teks maupun
grafisnya. Sedangkan untuk oraganisasi yang menangani penerbitan divisualisasikan
seperti berikut.
Gambar tersebut menunjukan 3 fungsi utama dalam
penerbitan konvensional yaitu redaksi, percetakan, distribusi/pemasaran. Tentu
saja bila menggunakan penerbitan digital, maka fungsi percetakan dan distribusi
dapat digantikan oleh administrator teknologi informasi yang menjalankan
kegiatan mencetak dalam bentuk mengubah teks menjadi format yang lazim seperti menggunakan format pdf.
D. Efektivitas,
Efesiensi, Dan Produktivitas Dalam Penerbitan
Bahwa efektivitas dan efisiensi itu kerap dikaitkan
dengan penggunaa dana, padahal efektifitas dan efisiensi itu bukan hanya dengan
penggunaan dana melainkan penggunaan keseluruhan sumberdaya organisasi untuk
menghasilkan sesuatu secara produktif dan bermutu. Produktivitas akan berkaitan
juga dengan penggunaan man, machines,
materials, dan method serta
menetapkan market secara tepat untuk menghasilkan
satu produk. Sedangkan efisiensi berarti secara tepat menggunakan dana yang
tersedia dalam menghasilkan produk. Itu sebabnya, produktivitas itu biasanya
terkait dengan efektifitas dan efisiensi dan memanfaatkan sumber daya
organisasi.
Berkaitan dengan produktivitas yang bisa dibangun
dengan menggunakan pendekatan manajemen mutu terpadu, maka kita bisa melihat bagaimana
fungsi manajemen dan sumber daya didekati secara manajemen mutu terpau seperti
pada visualisasi berikut.
Pada gambar tersebut bisa dijelaskan bahwa manajemen
mutu terpadu diimplementasikan manalkala semua fungsi dalam proses manajemen
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sudah dilakukan pejaminan mutu
karena dalam prosesnya ada kendali mutu, begitu juga halnya dengan semua sumber
daya organisasi. Dengan demikian,
kiranya jelas bagaimana produktivitas, efektivitas, dan efisiensi ini menjadi
bagian dari upaya kita melahirkan penerbitan yang bermutu. Bermutu dari sisi
nilai tambah yang diberikan kepada masyarakat, bermutu dari sisi proses
pengajaran dan seterusnya. mutu itu multidimensi. Namun pada akhirnya, kepuasan
kostumer juga yang menjadi kriteria utama kebermutuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar